Model
Pembelajaran
1.3.1
Pengertian
Model
Model merupakan suatu rancangan yang disusun oleh
seseorang berupa pola dan rencana. Hasyim (2004:24) menyatakan bahwa, “Model
adalah suatu pola dan desain yang disusun untuk mempermudah kegiatan yang akan
dilakukan”. Dengan kata lain, model adalah pola kegiatan yang disusun agar
kegiatan tersebut bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Suatu model bisa berisi langkah-langkah kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Wijaya (2001:67) mengemukakan bahwa, “Model adalah
pola, desain, dan rancangan suatu kegiatan agar hasil dari kegiatan tersebut
dapat sesuai dengan yang diharapkan”. Artinya, model disusun agar hasil dari
kegiatan yang akan dilakukan bisa sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan
demikian, ketepatan menyusun model kegiatan dapat mempengaruhi hasil kegiatan
yang dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
model adalah desain dan pola dari suatu kegiatan yang disusun agar hasil
kegiatan yang dilakukan bisa sesuai dengan yang diharapkan. Artinya, model
tidak hanya mencakup rencana tetapi juga penyusunan langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan.
1.3.2
Pengertian
Pembelajaran
Pembelajaran merupakan sebuah istilah yang merujuk
pada kata belajar. Menurut Gagne (Suryadi, 1989:24) belajar didefinisikan
sebagai, “Suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu
pengalaman. Soekamto (1992: 27) mengatakan bahwa, “Belajar merupakan suatu
proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan
faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya”. Aktivitas
guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa
berlangsung optimal disebut dengan kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses membuat orang belajar.
Guru bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan
sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan
pemilihan terhadap berbagai starategi pembelajaran yang ada, yang paling memungkinkan
proses belajar siswa berlangsung optimal. Dalam pembelajaran, proses belajar
tersebut terjadi secara bertujuan dan terkontrol. Belajar, mengajar dan
pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa
kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi
segala hal yang guru lakukan di dalam kelas. Roehler (Suryadi, 1989:23)
mengatakan bahwa, “Apa yang dilakukan guru agar proses pembelajaran berjalan
lancar, bermoral dan membuat siswa merasa nyaman merupakan bagian dari
aktivitas mengajar, juga secara khusus mencoba dan berusaha untuk
mengimplementasikan kurikulum dalam kelas”. Sementara, Sudarma (2000:12)
mengungkapkan bahwa, “Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan
dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan
kurikulum”. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi
berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu
tercapainya tujuan kurikulum. Proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah
terjadinya interaksi dengan sumber belajar disebut hasil belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu usaha yang dilakukan agar siswa
dapat belajar dengan aktif dan optimal. Artinya, suatu proses pembelajaran
merujuk pada aktivitas siswa belajar, bukan pada guru untuk mengajar. Dengan
kata lain, dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk aktif dan guru harus
mampu memfasilitasi keaktifan siswa tersebut.
1.3.3
Pengertian
Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan istilah yang terbentu
dari kata model dan pembelajaran. Model yaitu, “Pola dan rancangan suatu
kegiatan yang disusun berdasarkan tujuan yang diharapkan” (Anisa, 2009:21).
Sedangkan pembelajaran adalah, “Suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
agar siswa dapat belajar dengan situasi yang kondusif sehingga siswa dapat
aktif dan kreatif” (Hisyam, 2001:30). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
model pembelajaran merupakan suatu rancangan dan pola yang disusun dalam suatu
kegiatan pembelajaran agar hasil pembelajaran bisa sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
Sudaryat (2007:20) menyatakan bahwa, “Model
pembelajaran adalah suatu pola, desain, dan rancangan dari kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan agar semua komponen dalam kegiatan
pembelajaran dapat berfungsi secara optimal sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan sesuai dengan tujuan”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran tidak hanya digunakan untuk meningkatkan hasil pembelajaran tetapi
juga untuk mengoptimalkan komponen pembelajaran. Jadi, penyusunan model
pembelajaran tidak hanya terpaku pada tujuan dan hasil yang diharapkan tetapi
juga pada komponen dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa
model pembelajaran merupakan pola dan rancangan dari suatu kegiatan
pembelajaran agar hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Model pembelajaran tidak hanya mencakup rancangan kegiatan, tetapi juga pada
penyusunan komponen pembelajaran.
1.3.4
Jenis-jenis
Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan
salah satu komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan model
pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi jalannya proses pembelajaran.
Terdapat banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Berikut ini penulis jelaskan beberapa jenis model
pembelajaran bahasa Indonesia.
1.
Model
Example Non Example
Model example non example merupakan model
pembelajaran yang bersifat kontekstual. Dikatakan demikian, karena model ini
menuntut siswa untuk menentukan dan mengaitkan pengalaman yang dimilikinya
dalam bentuk pemilihan contoh yang sesuai dengan materi pembelajaran.
2.
Model
Jigsaw
Model jigsaw disebut juga model tim ahli.
Dikatakan demikian, karena dalam penggunaan model ini siswa diminta untuk
berkelompok dan dalam setiap kelompok terdapat beberapa orang tim ahli atau
siswa yang dinilai memiliki pemahaman lebih terhadap materi yang akan
disampaikan. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran berbasis
kooperatif karena membutuhkan kerjasama tim.
3.
Model
Think Talk Write
Model think
talk write merupakan model pembelajaran yang berbasis masalah. Dikatakan
demikian, karena dalam penggunaan model ini siswa diharapkan mampu berpikir
untuk memecahkan masalah dari materi pembelajaran yang disajikan. Setelah
berpikir, siswa diminta untuk mengungkapkan idenya secara lisan.
4.
Model
Diskusi Panel
Model diskusi panel hampir sama dengan model diskusi
pada umumnya. Perbedaannya terletak pada bentuk susunan meja diskusi dan alur
diskusi yang dilakukan. Dalam penggunaan model ini, kelompok siswa yang
bertugas untuk menjelaskan materi dibimbing untuk menjadi tim ahli atau pemecah
masalah.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
setiap jenis model pembelajaran memiliki ciri dan karakteristik yang
berbeda-beda. Perbedaan karaktersitik tersebut berkaitan dengan penggunaannya
dalam kegiatan pembelajaran. Setiap jenis model pembelajaran memiliki
kekurangan dan kelebihan yang berbeda, hal tersebut dapat disiasati dengan
pemilihan media dan materi pembelajaran yang sesuai.
